Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sekolah NAMPA di Jepang ? Cara Berhubungan Dengan Gadis Jepang ?

 


Budaya Jepang terkenal malu-malu kucing. Baik laki dan wanita saling sungkan, malu untuk menegur. Tidak ada kebiasaan menegur orang yang tidak dikenalnya. Di jaman lampau Jepang, hal itu (menegur satu sama lain yang tak dikenal) hanya dilakukan di daerah lokalisasi pelacuran saja.

Namun sejak tahun 1980-an dengan ekonomi gelembung (bubble economy), muncul diskotik di mana-mana, muncullah keberanian teguran satu sama lain terutama di daerah hiburan. Teguran untuk menggoda merayu, berujung ngeseks. Itulah Nampa dan semakin meluas hingga kini di mana-mana di Jepang.

Nampa adalah salah satu budaya Jepang yang masih baru dimulai sekitar tahun 1980. jadi baru sekitar 38 tahun, dan tidak ada terjemahan kata Nampa untuk bahasa Inggris atau bahasa lainnya, sehingga kata Nampa menjadi populer pula di mana pun di dunia ini.

Kami mulai menyelidiki soal Nampa beserta sekolahnya sejak beberapa tahun terakhir ini dan semakin lama semakin berani menonjolkan diri yang tadinya berada di dunia "bawah tanah" enggan ke luar, enggan memperkenalkan diri orang yang suka melakukan nampa.

Sebagai catatan, Nampa hanya dari Lelaki ke Wanita. Sebaliknya kalai wanita yang melakukan rayuan godaan ke lelaki dinamakan Gyakunan, atau Gyaku Nampa (kebalikan nampa).

Beberapa sekolah nampa bermunculan di Jepang dan rata-rata sama, bukan sekolah berbentuk fisik seperti sekolah yang ada biasanya, tetapi menggunakan nama Sekolah saja agar keren, karena ini juga bagian pendidikan walaupun ujung-ujungnya untuk ngeseks.

Jadi jangan berimajinasi, masuk ke sebuah bangunan, belajar di sekolah itu dan praktek. Sama sekali berbeda. Sekolah di sini layaknya sebuah kursus saja. Janjian ketemu di mana, belajar bersama, lalu ada prakteknya pula menalukan nampa di tempat umum, dimulai dengan contoh oleh senpai (senior) atau gurunya.

"Bayarannya sekitar 3000-5000 yen per jam dan seorang siswa yang belajar nampa mungkin bisa mengeluarkan uang sampai 60.000 yen akhirnya untuk bisa pintar melakukan nampa," ungkap Yamada (nama samaran) pemilik sekolah Tokyo Nampa School.

Yamada masih berusia 30 tahun tapi pengalaman Nampa sudah 10 tahun dan belajar dari seniornya yang dikenal saat baito (kerja paruh waktu) di perusahaan agen koran Jepang.

"Saya diajarkan senior saya itu mengenai Nampa, dia suka sekali melakukan nampa dan memang kita gembira, senang melakukannya," tambah Yamada lagi yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan asuransi besar Jepang.

Tidak ada yang tahu, termasuk orangtua dan temannya tidak tahu kalau kerja sampingan dia suka melakukan nampa ke wanita muda dan tua.

"Kebanyakan mayoritas sih wanita muda yang saya lakukan selama 10 tahun ini. Sedangkan sekolah yang saya buat itu baru kira-kira lima tahun terakhir ini dengan murid sekitar 100 orang. Ya kira-kira sebulan ada satu dua murid yang ingin belajar Nampa dengan saya," jelasnya lagi.

Dari 100 muridnya tersebut tidak ada orang asing, semua orang Jepang dan lelaki Jepang, tidak ada wanita yang mau belajar Nampa, tekannya lagi.

Lalu apakah Nampa melanggar hukum Jepang?

"Tidak kalau sama-sama senang. Olehkarena itu saat kita melakukan nampa, jangan paksakan wanita yang kita dekati. Kalau dia tidak suka ya lepas saja baik-baik. Tapi kalau dapat ya silakan berlanjut mungkin sampai ngeseks, kemudian selesai," ungkapnya.

Apabila wanita dipaksakan didekati, maka wanita bisa melapor ke polisi dan kita bisa ditangkap polisi dengan delik pidana pelanggaran UU gangguan umum, tambahnya.

Berapa banyak sekolah nampa di Jepang? Menurutnya banyak sekali saat ini karena siapa pun bisa saja melakukannya secara sembunyi-sembunyi.

Hanya belajar merayu menggoda wanita saja dengan modal pengalaman kita sendiri dan hal ini tidak mudah.

"Kalau bagi pemula mungkin mendekati 50 wanita sampai 100 wanita mungkin baru bisa sekali yang sukses. Tidak mudah melakukan nampa yang baik kepada wanita Jepang," paparnya.

Posting Komentar untuk "Sekolah NAMPA di Jepang ? Cara Berhubungan Dengan Gadis Jepang ?"